Subscribe:

Saturday, July 21, 2012

10 Fobia Paling Umum di Dunia

Banyak sekali macam-macam fobia di dunia ini, tapi yang paling umum adalah :

1. Ophidiophobia
Fobia pada ular. Jenis fobia paling umum, dialami oleh banyak, orang dan berusia sangat tua. Menurut penelitian, rasa takut yang ekstrem terhadap ular, menjadi bagian dalam sejarah evolusi manusia. Banyak orang yang takut pada ular, tetapi beberapa orang mengalami gejala kecemasan berat hanya karena mereka berpikir tentang ular.





2. Arachnophobia
Takut pada laba-laba. Seperti halnya takut pada ular, rasa takut berlebih pada laba-laba juga termasuk fobia umum. Biasanya, fobia ini menimpa kaum wanita 4 kali lebih banyak daripada pria.












3. Acrophobia
Takut ketinggian (mempengaruhi 2-5% dari populasi). Acrophobia berkaitan erat dengan fobia lainnya, termasuk takut jatuh. kebanyakan orang dengan acrophobia aktif menghindari pergi ke tempat-tempat ketinggian yang dapat memicu kecemasan yang parah dan gejala psikologis dan fisiologis tidak menyenangkan. 




4. Aerophobia
Takut penerbangan (mempengaruhi 25% dari populasi dunia). Aerophobia cenderung memicu kecemsan berat dan perasaan gugup dan panik. Duduk di pesawat bisa cukup untuk memicu aerophobia bagi beberapa orang.












5. Claustrophobia
Claustrophobia adalah rasa takut pada ruangan yang tertutup. Biasanya orang mengembangkan rasa takut ini sebagai hasil dari perasaan terperangkap atau terjebak. Dan ini mempengaruhi 5-7% dari populasi dunia.














6. Cynophobia
Takut anjing. Fobia ini hampir selalu dikaitkan dengan pengalaman negatif di masa lalu, misalnya jika seorang anak diserang oleh anjing. Menurut profesor psikologi Brad Schimidt, orang takut pada anjing karena pernah digigit atau melihat orang lain digigit anjing.








7. Dentophobia
Fobia dokter gigi sangat umum dan banyak orang yang mengalami tingkat kecemasan ketika dihadapkan dengan kunjungan dokter gigi. Beberapa orang memiliki rasa takut yang parah dengan dokter gigi dan mereka menhgindari melihat dokter gigi.










8. Nyctophobia
Disebut juga scotophobia. Sebagian besar fobia akan gelap berkembang pada masa kanak-kanak. Banyak orang tumbuh dari ketakutan mereka dari kegelapan tetapi dapat bertahan dalam beberapa orang dewasa. Sebuah fobia dalam kegelapan dapat mempengaruhi tidur seseorang dan kebiasaan sosial.




9. Astraphobia
Bagi orang normal saja suara petir yang menggelegar sudah cukup membut takut, apalagi dengan orang yang fobia terhadap suara petir. Orang fobia petir akan sangat tersiksa jika musim hujan datang disertai dengan petir.














10. Necrophobia
Necrophobia adalah ketakutan akan sekarat atau orang mati. Kebanyakan orang tidak suka membayangkan kematian tetapi beberapa orang mamiliki ketakutan yang mendalam akan hal ini.







dari fobia di atas ente termasuk salah satu yang mana gan ?
kalo ane sih 3,6, ama 9 gan (tapi nggak terlalu parah gan)
ok udah dulu ya gan(wati). Tq
Read More..

Monday, April 23, 2012

Bisnis Industri Olahraga Butuh Strategi Pemasaran

Olahraga jangan hanya menjadi sebuah kegiatan dari pertandingan atau perlombaan untuk mencapai prestasi, tetapi harus menjadi ladang bisnis pertunjukan yg bisa dinikmati konsumen (penonton) sebagai suatu pemenuhan kebutuhan hiburan, pemenuhan keinginan melihat teknis olahraga memukau, dan pemenuhan harapan kesenangan.

"Bisnis industri olahraga menjadikan olahraga yang awalnya adalah kegiatan menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh manusia, bisa menjadi industri olahraga atraksi menarik yang mendatangkan keuntungan finansial." kata President IMA Jabar, H Januar P Ruswita.

Agar bisnis industri olahraga berjalan baik diperlukan strategi pemasaran tepat, salah satunya dengan perluasan konten dan konteks olahraga yang bisa menghadirkan penonton, mendatangkan sponsor, dan menumbuhkan komunitas penggemar.

Seperti kompetisi basket NBA di Amerika yang pada sela-sela waktu istirahat pertandingan diadakan pertunjukan /slam dunk festival, three point shooting competition, dan cheerleaders season/ menjadi bagian strategi yang membuat penonton tidak beranjak pergi dari pertandingan.

Selain strategi diatas pengembangan infrastruktur olahraga juga diperlukan seperti tata ruang eksterior dan interior, tata warna dinding dan lapangan, tata pencahayaan lampu harus dibuat menarik, nyaman, dan aman ditonton.

Ada juga yang harus diperhatikan seperti jersey/seragam petugas pertandingan harus terlihat modis serta /fashionable/. Merchandise yang dipergunakan penonton harus meriah dan gemerlap. Seperti kejuaraan basket DBL Indonesia dan bola voli Proliga, menjadi contoh keberhasilan strategi pemasaran bisnis industri olahraga dengan penataan /venue, fashion,/ dan aksesori pertandingan.

Menurut H Irwan Susanto, pemilik dan Direktur Utama PT Sinjaraga Sartika Sport yang memproduksi bola "Triple S", menyatakan dengan penduduk mencapai 240 juta orang adalah pasar yang menggiurkan untuk industri olahraga khususnya peralatan olahraga.

Belum lagi pasar luar negeri yang masih terbuka dan mempunyai potensi menggiurkan. Dengan banyak jumlah tenaga kerja murah dan kualitas terjaga maka bukan tidak mungkin bisa bersaing dengan produk asing di luar negeri.

Sayangnya para pelaku bisnis di Indonesia sering mengabaikan inovasi dan kreativitas atas produk-produknya, sehingga nilai /fashion/nya tertinggal dengan produk asing. Para pengusaha pun tidak berusaha untuk mendapatkan sertifikasi kualitas produk atau lembaga-lembag sertifikasi Nasional seperti SNI dan ISO, atau dari Internasional seperti EC Directive.

Jangankan diluar negeri, didalam negeri pun para pengusaha nasional kalah bersaing dengan produk impor. Padahal untuk bola saja menurut FIFA dibutuhkan 250.000 bola setiap harinya dan baru terpenuhi hanya 1 juta bola per tahunnya untuk kebutuhan dunia.
Jadi alangkah baiknya jika bisnis industri olahraga dipasarkan dengan baik.



sumber : dirangkum dari koran PR
Read More..

Mengenal Fobia

Fobia adalah rasa takut yang berlebihan dan bersifat kurang rasional terhadap sesuatu yang menimbulkan bahaya meskipun sebenarnya kecil atau tidak ada. Walaupun sadar bahwa itu tidak rasional tetap saja itu akan menimbulkan rasa cemas dan panik yang menjadi sumber ketakutan dari fobia itu sendiri.

Definsinya, fobia adalah rasa takut pada macam-macam yang berlebihan dan tidak wajar terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian dan pengalaman tertentu.

Gejala fobia ditandai dengan menghindari sesuatu yang ditakutinya. Pada situasi tak sengaja atau terpaksa bersinggungan dengan objek yang ditakutinya, si penderita akan bereaksi lewat sikap panik, cemas, gemetar, napas memburu (cepat dan pendek), jantung berdebar, keringat dingin, mual, kepala pusing, badan lemas, tak mampu bergerak atau malah pingsan.

Pada kasus fobia ekstrem, gejala kecemasan yang sangat hebat menyertai si penderita, walaupun di sekitarnya tidak ada objek yang ditakutinya. Perasaan cemas mulai muncul tak kala si penderita membayangkan, mengingat, atau mendengar objek yang ditakuti.

Perasaan itu bagi sebagian orang normal kadang sulit dipahami atau malah menjadi sumber olok-olok dan sikap jahil yang menyebabkan psikologi si penderita fobia makin terganggu. Bagi sebagian orang "normal" si penderita fobia bisa menjadi menggelikan dan sumber fobianya kontradiksi dengan si penderita. Seperti badan besar, berotot, muka garang seperti preman bisa takut setengah mati dengan kecoa.

Fobia juga bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila terus-menerus terpapar dengan subjek fobia, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan mental seseorang menjadi terkunci, yang menyebabkan oleh ketidakmampuan orang tersebut dalam mengendalikan perasaan takutnya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental block) di kemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali" regresi kepada keadaan fiksasi. (Mulyana, alumni Antropology Unpad/pemerhati masalah sosial)


sumber : dirangkum dari koran PR
Read More..
Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Violation Search