Subscribe:

Tuesday, October 4, 2011

Keindahan dan kenikmatan itu sederhana

Bagaimana menikmati keindahan dalam kesederhanaan?

Ada keindahan dalam hal2 yang sederhana.
Tadi ada seekor cicak yang sedang kasmaran dan mengejar betinanya, ada daun kuning jatuh dari pohon besar, ada pula segelas teh panas yang terasa nikmat sekali.

Kita hanya puas pada kesuksesan, keberhasilan yang hingar bingar, keuntungan yang berlimpah. Tapi pernahkah kita menikmati keindahan hal2 yang sederhana.

Enaknya bakso tempat SMA kita dulu; murah, gurih, nikmat, dan penuh keceriaan. Makanan ter-enak selalu adalah makanan dekat sekolah kita dulu. Lucunya anak2 kecil di kebon binatang, walaupun bau tahi gajah tidak enak sekali. Gembiranya pembantu yang mau pulang lebaran ketika kita beri baju bekas kita.

Dalam kesibukan kota, dalam kebiasaan iPhone, BB, iPad, DVD, masih adakah hal2 kecil seperti ini membuat anda bahagia? Apakah "inner joy" anda masih bisa bersorak sorai, ataukah sudah tidak ada lagi "keceriaan nurani" ini dalam kehidupan anda?

Kehidupan bukanlah hanya berisi sederetan rekor kesuksesan dan tonggak tonggak sejarah, tetapi juga berisi rentetan kesederhanaan yang indah dan penuh arti.

Beberapa saat  lalu saya ke Selecta, sebuah tempat wisata yang sudah 30 tahun tidak pernah saya kunjungi lagi di kota Batu, Malang, Jawa Timur... Ada kegembiraan rakyat, ada kesederhanaan yang menawan.

Kenikmatan itu murah, kalau kita tau bagaimana cara menikmati hidup ini. Kita tidak perlu tersandera oleh dogma kehidupan yang mendewakan harta dan materi. Tapi merasakan rasa indah dalam kesederhanaan yang ada.

Mungkin telah terjadi tujuh puluh dua hal kecil yang indah yang kita lalui hari ini, tetapi mata kita tertutup pada satu proyek yang tidak juga goal itu... Mata kita masih saja tertutup pada kejengkelan... Kita masih saja tidak bisa melepas kesedihan atas hal yang tidak penting itu...

Mengapa tidak mencoba mebuka mata kita dengan bening? Kita bagaikan orang yang berada didalam bus yang melewati jalan2 yang luar biasa indah pemandangannya, tetapi kita tutup gorden penutup jendela bus, sehingga apapun tidak  terlihat dari dalam.

Rasakan apapun yang anda lalui, karena hidup ini cuma perjalanan saja. Dan bagaimana kita memilih cara kita memandang hidup ini, adalah hak kita sendiri. Cobalah menikmati kesederhanaan keindahan dan menjalaninya dengan penuh rasa.


*Tanadi Santoso. (Re-post)

0 komentar:

Post a Comment

Protected by Copyscape DMCA Takedown Notice Violation Search